Saat ini kita sedang menjalani momen ketika cuaca ekstrem menciptakan rekor baru di seluruh dunia. Terkait dengan wilayah barat daya Amerika Serikat, beberapa dari catatan tersebut mempunyai implikasi yang sangat suram – baik dalam hal iklim itu sendiri maupun kemampuan kita sebagai spesies untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras. Kantor Dinas Cuaca Nasional di Las Vegas, misalnya, baru-baru ini menyatakan bahwa tahun ini “terus memecahkan rekor suhu panas”.
Itu bukan yang terburuk. Sebagai PenjagaGabrielle Canon melaporkan, jumlah kematian akibat penyebab yang berhubungan dengan panas di Arizona dan Nevada mencapai ratusan sepanjang tahun ini. Jumlah ini termasuk rekor 342 kematian di Nevada selatan dan sekitar 664 kematian akibat cuaca panas di Maricopa County, Arizona. Bulan lalu, Penjaga mencatat tonggak sejarah barat daya lainnya terkait panas: bulan terpanas yang pernah tercatat di Taman Nasional Death Valley adalah Juli 2024.
Jumlah total kematian terkait cuaca panas di Maricopa County juga sangat tinggi pada tahun lalu, dengan CNN melaporkan bahwa 645 orang meninggal di sana karena cuaca panas pada tahun 2023.
Awal bulan ini, Washington PostDan Stillman dan Ian Livingston mencatat bahwa Phoenix dan Las Vegas sama-sama mencetak rekor baru untuk jumlah hari ketika suhu melebihi 100 derajat. Ini jauh melampaui suhu penggembalaan 101 derajat; sebaliknya, Las Vegas mencetak rekor baru untuk hari terpanas di bulan Juli. Suhu itu? 120 derajat.
Selain perubahan iklim, ada faktor lain yang dapat membuat kondisi ini semakin berbahaya bagi orang yang mengalaminya. Beberapa antidepresan, misalnya, dapat memperburuk efek panas ekstrem. Tidak mengherankan jika pemerintah daerah telah mendirikan pusat pendingin di wilayah tersebut — namun dengan kondisi yang sekeras ini, menjaga agar penduduk di wilayah metropolitan tetap aman dan sejuk merupakan tantangan yang besar.
Artikel ini ditampilkan di Di dalamHook buletin. Daftar sekarang.